Selasa, 22 Juni 2010

SELEPAS BERGENGGAM

" lepaskan genggaman itu jika kau sudah tak kuat tuk merangkul
dan jangan ada tangis di punghujung genggaman."

kemudian segenap kita berlayar mengikuti alur yang kita percayai benar
eps, jangan kau menyesal.
karena ini sudah pilihan.
dan bahkan aturan.
yang mengatur kita, waktu dan bahkan prinsip.
dan jangan kau pertanyakan waktu akan berpihak

sebab waktu itu telah kau lepas
seiring dengan berderainya keberpihakan dalam genggaman itu.
kini kita hanya bisa melambaikan telapak tangan yang tidak berkumpal lagi.
di setiap pertemuan
hanya sebuah lambaian
sebagai tanda
untuk waktu
yang pernah aku, dan kau sia-siakan.

1 komentar:

  1. Setiap orang dari kita pantas untuk mendapatkan sebuah posisi bernama keberhasilan. Hanya saja pengenalan terhadap konsep kegagalan membuat kita terlalu mudah menyerah. Kita adalah pemenang! Jika bukan, kenapa tidak sejak kecil kita memutuskan untuk merangkak seumur hidup? Bukankah waktu itu kita selalu gagal saat belajar berdiri dan berjalan?! Setiap orang dari kita adalah pemenang! Semangat!!.***

    BalasHapus

"kata adalah senajata". berilah aku senjata yang bisa kujadiakan pembelaan dalam perjalanan