kau pernah berbisik kepadaku,
"mari, ikuti jejak yang terukir indah ditanah yang basah!
di sana nanti akan kau temu lukisan pelangi yang yang menghias hari dengan warna yang tak pernah menanam gelisah!"
sejenak,
kita bersepakat melangkah.
memulai jari untuk mengelitik pasti.
setapak demi setapak kita mencoba mengejar semua.
tapi langkah patah sebelum
kegelisan usai kita musnahkan.
dan semua tanpa meninggalkan kata yang bisa dipegang menjadi warna.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
pinter ngrang uga ea????????????
BalasHapus