PERJALANANMU, PAPA
sejak kapan kau menyukai api d penghujung puntung rokok itu, papa?
dan ketika apa kamu membuangnya?
setauku kau lebih menyukai sebagaian dari batangan rokokmu.
kemudaian langsung membuangnya dan berganti ke batangan berikutnya.
atau kau simpan yang nantinya kau berikan kepada pemulung-pemulung yg lewat.
sejak kapan kau tak tau lagi asbak itu masih menampung puntung rokokmu,
dan mulai tanggal barapa kau menjadi penggelisah di dalam asab-asab rokomu itu, papa??
banyak perubahan baru dalam dirimu yang aku tak tau hingga membuat aku terpaku.
tapi kunikmati dirimu masih menyimpan senyum padaku
dalam kegelisahan
yang meresahkan pintu-pintu rumahmu.
aku yang merasa tak pernah lupa kebiasaanmu, kini pun membatu
seakan dimakan waktu yang berlalu ragu.
ruas jalan mana aku lengah hingga tak tau lagi dengan gerak tubuhmu.
ah, semoga saja nama rokomu yang dalam ingatanku pun tak kau rubah
seperti batangan yang kau habiskan dalam resahmu.
SIAK, 2010
Kamis, 25 Februari 2010
Sabtu, 06 Februari 2010
SALAM RINDU TUK MALAM
tidak untuk sesiapa
hanya saja titipan dari ruang yang tak lagi bernama surga
yang selalu mengalir setelah senja putus di pucuknya
kemudian berganti,
hilang
dan kembali
hanya saja titipan dari ruang yang tak lagi bernama surga
yang selalu mengalir setelah senja putus di pucuknya
kemudian berganti,
hilang
dan kembali
Langganan:
Postingan (Atom)